Ketiga kesimpulan itu tampaknya ikut dipengaruhi oleh perbedaan pandangan alam (worldview) Islam dan Kristen. Dalam perkembangan sejarahnya, gereja Kristen memang terlibat juga dalam hal kekuasaan. Namun, agama Kristen sebenarnya tidak sejak awal ditubuhkan untuk mengatur hal-hal kenegaraan, tetapi lebih berkenaan dengan persoalan ritual dan UstadzAdi Hidayat, dikutip dari kanal YouTube-nya Adi Hidayat Official, Jumat (20/8/2021), menjelaskan mengenai hal tersebut. Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Ayat-Ayat Alquran Pencegah Lupa 1. Dilihat dari amal salih Baca juga: Tahun Baru Islam 1443H, Ini Pesan Mendalam dari Ustadz Adi Hidayat 2. Hati dan jiwanya bergetar saat nama Alamdan lingkungan bagi Islam juga menjadi hal yang utama untuk dijaga keberlangsungannya, karena sebagai ciptaan Allah, manusia tidak pantas atau berhak untuk merusaknya. Surah Al-Qashash ayat 77:". Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan". Makalahpandangan islam tentang kb 1. BAB I PENDAHULUAN ii A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar baik segi kekayaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia, hal ini pernah tercatat, bangsa Indonesia terbanyak penduduk setelah Cina dan India artinya maju mundurnya kemajuan bangsa salah satunya ditentukan oleh kualitas manusia atau lebih spesifik keluarga. KemampuanIndigo ternyata pernah disebutkan dalam Al-Quran. Indigo bisa bersifat Karunia, Ditandai dengan Orientasi Tauhidullah. Kemampuan Indigo dikaruniakan hanya kepada hamba-hamba Allah yang shaleh dan mereka membuat orang atau manusia lainnya semakin bertauhid dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT. VGdW. Pertanyaan Assalamualaikum ustad. Saya ingin menanyakan tentang IndigoIndra keenam menurut pandangan islam? Dan hukumnya apa kita boleh percaya atau tidak tentang ramalan seseorang yg Indigo tersebut? Syukron ustad. Dari Asmaul Husna Dijawab oleh Fastabikul Randa Ar-Riyawi ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ melalui tanya jawab grup Kajian Whatsapp Waโ€™alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh. Perlu diketahui, bahwa anak indigo bukan suatu kelebihan, tapi penyakit yang harus disembuhkan dari diri sang anak. Loh, kok penyakit ustadz? Bukannya dia punya kelebihan melihat makhluk halus, dan itu berarti suatu kelebihan yang diberikan Allah kepadanya. Bisa melihat makhluk halus bukanlah pemberian dari Allah, tapi didalam dirinya berarti ada jin yang masuk, maka dari itu dia bisa melihat jin. Karena manusia normal pada hakikatnya tidak bisa melihat jin. Mana dalilnya? Dalilnya adalah Allah berfirman ูŠูŽุง ุจูŽู†ููŠ ุขุฏูŽู…ูŽ ู„ุงูŽ ูŠูŽูู’ุชูู†ูŽู†ูŽู‘ูƒูู…ู ุงู„ุดูŽู‘ูŠู’ุทูŽุงู†ู ูƒูŽู…ูŽุง ุฃูŽุฎู’ุฑูŽุฌูŽ ุฃูŽุจูŽูˆูŽูŠู’ูƒูู… ู…ูู‘ู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู ูŠูŽู†ุฒูุนู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ู„ูุจูŽุงุณูŽู‡ูู…ูŽุง ู„ููŠูุฑููŠูŽู‡ูู…ูŽุง ุณูŽูˆู’ุกูŽุงุชูู‡ูู…ูŽุง ุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ูŠูŽุฑูŽุงูƒูู…ู’ ู‡ููˆูŽ ูˆูŽู‚ูŽุจููŠู„ูู‡ู ู…ูู†ู’ ุญูŽูŠู’ุซู ู„ุงูŽ ุชูŽุฑูŽูˆู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ุฅูู†ูŽู‘ุง ุฌูŽุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ุงู„ุดูŽู‘ูŠูŽุงุทููŠู†ูŽ ุฃูŽูˆู’ู„ููŠูŽุงุก ู„ูู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ู„ุงูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga, dia menanggalkan pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya, dia setan dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang di sana kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya, Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. QS. Al-Aโ€™raf 27. Ini adalah dalil bahwa manusia biasa tidak bisa melihat jin. Oleh sebab itu, anak indigo bukanlah suatu kelebihan, namun penyakit. Penyakitnya adalah didalam dirinya ada jin, dan jin tersebut harus dikeluarkan dengan cara ruqiyah. Ketika ada orang yang bisa melihat jin, bisa menyembuhkan orang dalam sekejab ataupun bisa berjalan diatas air misalnya, maka janganlah langsung mempercayainya, sebelum mengukur amalannya dengan Al-Qurโ€™an dan Sunnah. Di dalam kitab tafsir Ibnu Katsir jilid 1 halaman 233 disebutkan bahwa Yunus bin Abdil Aโ€™la berkata ู‚ู„ุช ู„ู„ุดุงูุนูŠ ูƒุงู† ุงู„ู„ูŠุซ ุจู† ุณุนุฏ ูŠู‚ูˆู„ ุฅุฐุง ุฑุฃูŠุชู… ุงู„ุฑุฌู„ ูŠู…ุดูŠ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุงุก ูˆูŠุทูŠุฑ ููŠ ุงู„ู‡ูˆุงุก ูู„ุง ุชุบุชุฑูˆุง ุจู‡ ุญุชู‰ ุชุนุฑุถูˆุง ุฃู…ุฑู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ูƒุชุงุจ ูˆุงู„ุณู†ุฉ Aku berkata kepada Syafiโ€™i Apabila kalian melihat seseorang yang berjalan diatas air, dan terbang di udara, maka janganlah kalian tertipu kepadanya, sebelum kalian mengukur amalannya dengan Al-Qurโ€™an dan Sunnah. ูู‚ุงู„ ุงู„ุดุงูุนูŠ ู‚ุตุฑ ุงู„ู„ูŠุซุŒ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ุŒ ุจู„ ุฅุฐุง ุฑุฃูŠุชู… ุงู„ุฑุฌู„ ูŠู…ุดูŠ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุงุก ูˆูŠุทูŠุฑ ููŠ ุงู„ู‡ูˆุงุก ูู„ุง ุชุบุชุฑูˆุง ุจู‡ ุญุชู‰ ุชุนุฑุถูˆุง ุฃู…ุฑู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ูƒุชุงุจ ูˆุงู„ุณู†ุฉ Syafiโ€™i menjawab โ€œUcapannya Lais Rohimahullah kurang, bahkan apabila kalian menyaksikan seseorang dapat berjalan diatas air, atau terbang di udara sekalipun, maka janganlah kalian tertipu, sebelum kalian mengukur amalannya dengan Al-Qurโ€™an dan Hadist. Dua perkataan diatas sebenarnya sama, dan tidak ada bedanya. Dan pada hakikatnya 2 ulama diatas menerangkan bahwa seseorang apabila dia melihat ada orang yang bisa melihat yang ghaib, bisa berjalan diatas air, ataupun bisa melakukan sesuatu yang tidak biasanya dilakukan manusia, maka janganlah tertipu terlebih dahulu, sebelum mengukur amalan orang yang melakukannya dengan Al-Qurโ€™an dan Sunnah. Oleh sebab itu, anak indigo itu bukan wali Allah, dan juga bukan ulama. Begitu juga sekalipun ada orang misalnya bisa melihat jin, berjalan diatas air lah, bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan manusia, maka ukur amalannya dengan Al-Qurโ€™an dan Sunnah terlebih dahulu sebelum mempercayainya. Anak indigo haruslah diruqiyah untuk mengeluarkan jinnya supaya dia tidak bisa melihat jin lagi. Dan anak indigo bukanlah suatu kelebihan, akan tetapi ada penyakit didalam tubuhnya, dan untuk menghilangkan jin itu harus di ruqiyah. Dan apakah penerawangan seorang anak indigo itu selalu bener ustad? Allahu aโ€™lam. Namanya jin kita tidak tau. Dia bisa berbohong dan bisa juga benar. Jadi tidak bisa dibenarkan. Kalo membenarkan perkataannya bisa musyrik. Menduakan Allah. Dan dia harus bertobat kepada Allah. Jika dia tidak bertobat sampai mati, maka dia kekal dineraka selamanya. Allah Berfirman ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ู„ูŽุง ูŠูŽุบู’ููุฑู ุฃูŽู†ู’ ูŠูุดู’ุฑูŽูƒูŽ ุจูู‡ู ูˆูŽูŠูŽุบู’ููุฑู ู…ูŽุง ุฏููˆู†ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู„ูู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุดูŽุงุกู Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. QS. An-Nisaโ€™ 48. Dan berdasarkan surat Al-Aโ€™raf ayat 27 diatas, bahwa setan dari bangsa jin itu kebanyakan menipu manusia. Dan penerawangan anak indigo itu tidak boleh dipercaya. Karena kalo dipercaya, maka dia telah menduakan Allah, sebab percaya kepada makhluknya. Dan dia harus cepat-cepat bertobat kepada Allah. Semoga bisa dipahami. Wallahu Taโ€™ala aโ€™lam. Ilustrasi Pandangan para Pendiri Bangsa Terkait Isi Mukadimah, Terutama Frasa Ketuhanan dengan Kewajiban FotoUnsplashDalam sejarah tercatat adanya kontroversi mengenai pandangan para pendiri bangsa terkait isi mukadimah, terutama frasa "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya".Peristiwa ini terjadi di sidang BPUPKI pada 22 Juni 1945. Agenda sidang saat itu adalah menyusun dasar negara sebagai bagian dari persiapan kemerdekaan para Pendiri Bangsa Terkait Isi Mukadimah, Terutama Frasa Ketuhanan dengan KewajibanIlustrasi Pandangan para Pendiri Bangsa Terkait Isi Mukadimah, Terutama Frasa Ketuhanan dengan Kewajiban FotoUnsplashTerdapat perbedaan pandangan para pendiri bangsa terkait isi mukadimah, terutama frasa "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya". Berdasarkan buku Panorama Sejarah Islam dan Politik di Indonesia yang disusun oleh Faisal Ismail 201759, terjadi pertentangan terkait Islam yang dijadikan sebagai dasar negara di tengah beragamnya agama dan kepercayaan di sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidatonya berisi gagasan tentang Pancasila sebagai dasar negara. Saat itu, Soekarno tidak merujuk pada agama apa pun dalam sila pertama pidato bersejarah Soekarno di sidang BPUPKI itu, sebuah Tim atau Panitia Kecil yang juga dikenal sebagai Tim Sembilan dibentuk. Tim Sembilan berhasil menyusun Piagam Jakarta sebagai rumusan Pancasila dan mukadimah UUD 1945 sebagai berikutKetuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi yang adil dan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan sosial bagi seluruh rakyat "dengan kewajiban menjalankan syariat bagi pemeluknya" segera menuai reaksi dan keberatan, khususnya dari kelompok Kristen. Mereka menganggap kalimat itu sebagai diskriminasi bagi kaum Fraksi Nasionalis Muslim merasa kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya" adalah logis, karena sama sekali tidak akan mengurangi, apalagi mengganggu hak-hak kelompok persoalan yang sangat pelik dan serius ini, Hatta segera mengambil inisiatif untuk mengadakan pertemuan. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan yang berbunyi "Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa" menggantikan frasa "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya".Draf mukadimah UUD 1945 yang telah direvisi pada akhirnya disahkan dan kemudian dikenal sebagai UUD 1945. Jadi, rumusan baru sila pertama yang sekarang terdapat dalam UUD 1945 berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa" menggantikan "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya".Perbedaan pandangan para pendiri bangsa terkait isi mukadimah, terutama frasa "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya" dapat diselesaikan dengan cara kompromi. Penghapusan frasa Islamis merupakan solusi terbaik bagi persatuan dan integritas bangsa Indonesia.DK

pandangan islam tentang indigo